Anak Indonesia Berpotensi Bertubuh Pendek Hampir 35 Persen - Fakta memprihatinkan dibeber oleh Kasubdit Bina Gizi Klinis Kementrian Kesehatan RI, Ir Andry Harmami M Kes. Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementrian Kesehatan, ada sekitar 35% anak Indonesia menderita stunting atau tinggi badan pendek. "Bisa dikatakan, 4 dari 10 anak sekolah dasar di Indonesia berbadan pendek," ujarnya. Pendeknya tinggi badan anak-anak ini bukan karena genetis namun disumbang oleh buruknya status gizi sang anak sejak masih balita. "Di Tangerang selatan saja ada sekitar 6,6% anak yang mengalami gizi buruk tahun kemarin," ujarnya lagi.
Melihat fenomena ini, Dinas Kesehatan telah menggalakkan gerakan mencegah gizi buruk mulai di Posyandu dengan penyuluhan gizi dan konseling ASI eksklusif. Ini merupakan kegiatan pencegahan awal yang rutin dilakukan Kemenkesh RI. Selain itu, Kemenkes telah melakukan pelatihan di beberapa Puskesmas dengan rawat inap untuk melakukan tata laksana gizi buruk.
"Maksimal dalam 90 hari, status gizi buruk ini harus secepatnya dilakukan perbaikan. Jika tidak terdapat perbaikan, sebaiknya segera dirujuk ke dokter karena kemungkinan adanya penyakit penyerta," terangnya.
Lebih lanjut, Andry mengingatkan jika gizi buruk ini lambat diatasi atau dibiarkan terjadi pada balita di atas 2 tahun, bukan hanya tubuh anak yang dapat menjadi pendek namun kualitas kehidupan anak juga tidak dapat optimal. "Di Indonesia sendiri angka gizi kurang masih sekitar 17% dialami anak-anak," tandasnya
.