Cara Mengajari Anak Anda Agar Menyukai Olahraga - Semakin maraknya program anak di televisi dan berkembangnya tehnologi membuat anak-anak tidak tergoda untuk bermain bersama dengan teman sebaya atau berolahraga. Kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan, mengingat anak akan tumbuh menjadi pribadi yang pasif secara fisik juga sosial.
Jika Anda, sebagai orang tua, dikondisikan dengan anak yang seperti ini, apa yang akan Anda lakukan? Tentunya, Anda akan lebih senang jika anak bergerak aktif dan tertantang untuk melakukan banyak hal, bukan?
Membangun Identitas Atletis Anak
“Cara anak melihat diri mereka berdampak besar pada bagaimana mereka berperilaku,” kata psikolog sosial
Cheryl Anderson, PhD. Dalam sebuah studi tahun 2009, Anderson mengevaluasi siswa sekolah dasar dan menengah untuk berpartisipasi dalam sebuah olahraga. Namun, banyak anak tidak bersedia karena mereka menganggap dirinya tidak atletis. Jika Anda ingin meningkatkan rasa percaya diri dan membuat anak merasa nyaman bergerak ke sana ke mari, ajak ia melakukan kegiatan olagraga. Seperti,melempar, menangkap, atau menendang bola. Jadikan kegiatan ini menyenangkan, bukan sesuatu yang mengintimidasi.
Jadilah Pendukung
Ahli fisiologi olahraga
Sanford Health di Fargo, AS,
Randy Martin, MS, CSCS, mengatakan, memang sulit bagi anak menghadapi kenyataan bahwa ada anak lain yang lebih berprestasi dalam olahraga dibanding dirinya. Namun, itu bukan berarti ia lemah dalam hal ini dan tidak bisa berprestasi di bidang olahraga.
"Jadilah pendukung dan yakinkan anak bahwa mereka masih bisa berkembang. Biarkan anak tahu, banyak atlet profesional harus mencoba olahraga yang berbeda untuk menetap di salah satu cabang,” kata Martin.
Pilih Olahraga yang Tepat
Ada beberapa strategi untuk membantu anak menemukan olahraga yang tepat baginya. Yakni:
- Tantang diri Anda untuk mencari tahu apa olahraga yang disukai anak.
- Jika sepak bola tidak berhasil, cobalah basket, berenang, dansa, atau seni bela diri.
- Ketika anak sudah menentukan pilihannya, ikutkan ia dalam perlombaan. ini untuk melihat sejauhmana kemampuan anak, serta untuk mengetahui rasa kompetitif dan mental anak.