Hubungan Keluarga Harmonis dgn Sikap Mogok sebagai Isteri - Wanita perlu mengambil langkah ekstrim yang dapat menghindarkan dari perceraian. Salah satu cara adalah dengan "mogok sebagai istri". cara ini bisa menyeimbangkan hubungan Anda, lo.
Setelah 13 tahun memasak, membereskan rumah, dan menjadi sopir untuk anak-anak, Sherri Mills dilanda marah besar. Namun bukannya minggat atau merusak diri, dia memilih "mogok sebagi istri" ! Pengalamannya ini dituliskan dalam buku barunya
I Almost Divorced My Husband But I Went on Strike Instead, itu menjadi jalan keluar yang berarti. Berikut wawancara dengan Mills.
Bagaimana Anda bisa sampai ke titik itu?
Ketika pertama kali menikah, aku tidak keberatan membersihkan rumah dan memasak. Tapi setelah kami memiliki dua anak, aku merrasa butuh bantuan. Aku meminta suamiku, Gerald, membantu mencuci piring atau melipat cucian, dan dia akan mengatakan ‘ya’. Namun tidak pernah melakukannya. Kekesalanku memburuk setiap tahun hingga akhirnya aku tersentak.
Hingga puncaknya ketika aku sedang menyiapkan makan malam, dan minta pada dua anakku, usia mereka 11 dan 12, untuk pergi membeli beberapa bahan. Sayangnya mereka kembali dengan tangan kosong. Aku marah, tapi Gerald membela mereka. Dan aku mengumumkan, "Aku tidak akan memasak makan malam. Dan, mulai saat ini aku resmi mogok memasak."
Bagaimana terpikir ide itu?
Aku berpikir, perceraian adalah hal terburuk yang harus kutempatkan di keluarga kami. Gerald bekerja di pabrik dan ia menangani kontrak serikat. Aku membaca salah satu kontrak dan aku menirunya untuk diriku sendiri. Aku membuat daftar 70 pekerjaan yang kulakukan secara rutin dan memintanya apakah bisa dia mengambil alih setengahnya. Aku juga menuliskan aturan lain, seperti, "Ketika ibu rumah tangga sedang sakit, semua tugas akan diambil alih suami".
Dan bagaimana reaksinya?
Di malam pertama, dia memasak makan malam dan itu adalah pertama kalinya dalam 13 tahun pernikahan kami! Aku pikir, dia ingin membuktikan bahwa itu mudah. Tapi setelah tiga malam, dia bilang, aku tidak bisa memaksanya melakukan semua (pekerjaan rumah tangga). Aku bersikukuh dan berkata, "Tidak, saya tidak bisa memaksamu. Tapi aku juga tidak akan mengerjakannya.." Sejak saat itu, aku akan makan malam masakan suami, meninggalkan piring di atas meja, dan menonton TV, di saat suami memasak, membersihkan, mencuci, dan membantu anak-anak. Itu tidak sulit, tapi setelah dua minggu, Gerald mengatakan, "aku lelah, tapi aku tidak bisa mengeluh. Kau telah melakukan ini selama bertahun-tahun.. Kita perlu perubahan."
Bagaimana ini mempengaruhi pernikahan Anda?
Dia lebih menghargaiku, dan sekarang aku punya suami lebih kucintai. Gerald tidak pernah kembali ke cara-cara lama, misalnya, ketika kupulang kerja dan dia sudah membersihkan lantai hingga mengilap atau sedang menyetrika pakaian. Aku tidak percaya dia orang yang sama kunikahi!
Aku pernah membaca, jika orang-orang berbagi tugas rumah tangga akan berhubungan seks lebih baik, dan ini terbukti. Kehidupan seks kami lebih panas dari sebelumnya
.