Cara Memilih Pembalut Wanita dan Fakta tentang Haid - Penyebab darah menstruasi yang tak selalu berwarna merah hingga cara memilih pembalut yang pas dibahas tuntas oleh dr. Bramundito, SpOG., dan dr. Susie Rendra, SpKK., dari Rumah Sakit Pondok Indah.
1 Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah lepasnya selaput lendir rahim yang berkaitan dengan siklus hormonal.
2 Tidak ada patokan kapan perempuan akan mendapatkan haid pertama kali. Misalnya, jelas Bram, ada perempuan yang haid di usia 9 tahun tapi ada juga yang baru mendapat haid pertama di usia 14 tahun ke atas. “Haid terjadi ketika hormon seks wanita mulai berkembang dan mulai terjadi ovulasi di mana sel telurnya mulai matang. Itulah yang memengaruhi siklus haidnya,” urai Bram.
3 Selama sel telur yang dimiliki berjumlah banyak dan normal, tidak ada dampak apa pun ketika haid pertama datang di usia muda. Begitu juga jika haid pertama datang di usia di atas 14 tahun asalkan jadwal haid teratur setiap bulan. Lain halnya jika haid tidak teratur dan sel telurnya tidak bisa berovulasi, kemungkinan ia tidak bisa hamil.
4 Haid yang normal bisa dilihat dari lamanya haid berlangsung. “Biasanya 5 – 7 hari. Jika lebih atau siklusnya tidak teratur, berarti terjadi gangguan hormonal,” ucap Bram.
5 Gangguan hormonal yang menyebabkan menstruasi tak normal bisa disebabkan stres, pemakaian obat pelangsing, penggunaan KB hormonal, atau faktor lainnya.
6 Berhubungan seks saat haid sangat dilarang sebab serviks (leher rahim) dalam keadaan terbuka dan darah yang keluar bisa masuk lagi ke dalam kemaluan. “Ini bisa menyebabkan infeksi dan berisiko penyakit endometriosis.”
7 Ternyata, perempuan yang sedang haid tidak dianjurkan berenang. “Secara logika, ketika berada di dalam air, tekanan air menjadi tinggi dan bisa jadi darah haid tidak keluar, apalagi kalau menggunakan pembalut. Tapi, ketika kita melakukan aktivitas di dalam air, kemungkinan darah keluar sangat tinggi,“ jelas Bram. Higienitas pun termasuk alasan mengapa berenang saat haid sangat tidak dianjurkan.
8 Meski sudah biasa berolahraga berat, sebaiknya pilih olahraga yang ringan saat sedang datang bulan. “Ketika haid, kondisi tubuh cenderung menurun,” ucap Bram.
9 Di dunia medis, dikenal istilah “selaput darah buntu”. Kondisi ini, menurut Bram, bisa membuat perempuan susah haid. “Normalnya, selaput darah posisinya terbuka. Bentuknya seperti lingkaran di sekitar vagina dimana ujungnya berlubang untuk mengeluarkan darah. Jika selaputnya itu tertutup, harus dioperasi,” papar Bram.
10 Bram mengaku tidak tahu-menahu mengenai cara kerja obat pelancar haid yang mengandung bahan herbal. “Tapi, sama halnya ketika ia mengonsumsi obat penghilang rasa sakit saat haid, tidak masalah kalau obat itu cocok. Tapi, kalau tidak sakit sama sekali atau setelah diperiksakan ke dokter tidak ditemukan penyakit lain, sebaiknya jangan sembarangan minum obat,” jelas Bram.
11 Darah menstruasi tak selalu berwarna merah karena darah terlalu lama berada di dalam vagina dan teroksidasi sehingga berubah warna. “Darah haid yang keluar itu tidak 100 persen darah tapi campuran dari selaput lendir rahim yang lepas (endometrium) dari dinding rahim dan sel darah mati,” papar Susie.
12 Mengapa darah haid berbau amis? Menurut Bram, layaknya belerang yang memiliki bau khas, darah menstruasi pun memiliki partikel yang membuatnya mengeluarkan bau amis. “Jadi bukan karena darah yang keluar itu kotor sehingga menyebabkan bau.”
13 Barangkali Anda termasuk yang percaya bahwa meminum air es akan membuat aliran darah haid makin deras. “Secara logika, air es itu dingin dan menyebabkan pembuluh darah menyempit, jadi seharusnya haid tidak lancar. Artinya, air es tidak memengaruhi aliran darah haid,” tegas Bram.
14 Pernahkah kulit di area vagina Anda mengalami iritasi saat menggunakan pembalut? Menurut Susie, “Alergi atau iritasi yang dialami tiap wanita saat menggunakan pembalut berbeda-beda penyebabnya.” Bisa karena tidak cocok dengan bahan, terlalu tebal atau tipis, pewangi, atau bagian “sayap”.
“Jika alergi atau iritasi terjadi setelah penggunaan pembalut tertentu, segera ganti pembalut,” tegas Susie. Ia juga menegaskan jangan merasa rugi dengan pembalut yang sudah telanjur dibeli serta segera gunakan pembalut merek lain.
15 Cara pertama memilih pembalut yang pas adalah permukaan pembalut harus halus. “Permukaan yang kasar mudah menyebabkan iritasi, terutama jika kondisi kemaluan sangat lembap,” papar Susie. Kedua, pilih pembalut berdaya serap tinggi agar kemaluan tidak mudah lembap. “Ketiga, tidak mengandung pewangi dan terakhir, cari pembalut bermaterial tidak terlalu padat agar sirkulasi udara di sekitar kemaluan tetap terjaga,” urai Susie.
16 Bicara soal “sayap” alias
wing pada pembalut, Susie menuturkan, semua tergantung kenyamanan Si Pemakai. “Ada yang cocok dan ada juga yang tidak suka sebab selangkangan mudah iritasi karena gesekan,” ucap Susie.
17 Apakah Anda terbiasa mencuci pembalut bekas? Menurut Susie, hal ini sama sekali tidak perlu. “Fungsi pembalut itu menampung darah kotor. Sifatnya yang
disposable (dapat dibuang, Red.) memungkinkan produk ini dibuang setelah digunakan.” Jika Anda mencucinya, gel di pembalut justru akan keluar bersama darah dan mengotori area sekitar. “Ini malah tidak higienis,” tegas Susie.
18 Pembalut bekas justru harus disimpan di kantong kertas yang ramah lingkungan sebelum dibuang. “Setelah itu, cuci tangan dengan sabun sampai bersih,” pesan Susie.
19 Kemaluan gatal atau mengeluarkan bau tak sedap harus dicari tahu penyebabnya terlebih dahulu. “Setelah tahu penyebabnya, segera atasi dengan mengganti pembalut atau
pantyliner yang cocok,” ujar Susie. Jika penyebabnya infeksi, segera periksakan diri ke spesialis kulit dan kelamin.
20 Nanas ternyata tidak membuat keputihan, lho. “Tidak ada penelitian yang membenarkan hal ini. Namun pada beberapa orang, nanas bisa memicu alergi lain yang dideritanya dan bisa berimbas pada keputihan atau gatal,” urai Susie.
21 Dalam sehari, perempuan harus mengganti pembalut sesuai volume darah yang keluar. “Jika sedang deras, usahakan sesering mungkin. Biasanya di hari-hari terakhir, kan, darah yang keluar tidak banyak lagi, gantinya bisa 1 – 2 kali saja,” papar Susie.
22
Pantyliner sebaiknya digunakan saat masa subur karena produksi cairan di fase ini lebih banyak daripada biasanya. Akan tetapi, jika Anda menggunakan
pantyliner setiap hari, senantiasa perhatikan kondisi vagina. “Apakah ada keluhan? Seperti iritasi, alergi, gatal, atau lainnya? Jika ada, sebaiknya dihentikan,” kata Susie.
23 Pilihlah
pantyliner atau pembalut yang tidak memiliki pewangi. “Kandungan pewangi pada pembalut dan
pantyliner berpotensi mengiritasi kulit, terutama bagi pemilik kulit kering,” ujar Susie.
24 Setiap hari, vagina memproduksi cairan yang akan akan turun bersama dengan kotoran lain dengan bantuan gravitasi bumi. “Ketika keluar, cairan lalu menumpuk di bagian luar kemaluan. Itulah mengapa, kita cukup membersihkan bagian luar vagina,” jelas Susie.
25 Benarkah ratus dapat membersihkan vagina? “Saya tidak setuju dengan ratus dan spa vagina. Tuhan menciptakan bentuk vagina seperti itu karena memiliki sistem mekanisme pembersihan sendiri, jadi tidak perlu ratus dan spa vagina lagi,” tegas Susie
.