Tulang Rapuh Osteoporosis Dapat Menimpa Wanita Usia Muda -
Osteoporosis adalah sebuah kondisi yang melemahkan tulang. Kondisi ini dapat hinggap tanpa diketahui, hingga pada saat fatal patah tulang mungkin menjadi pertanda pertama.
Nikki Ralph (45 tahun), seorang ibu empat anak, didiagnosis osteoporosis lima setengah tahun yang lalu. Dirinya tidak menyadari memiliki penyakit sampai menjadi lebih parah. Siobhan Hallmark, juru bicara
National Osteoporosis Society, memberikan dukungan kepada orang dengan osteoporosis, memperingatkan hal ini.
NOS bersama Paget’s Association, dan
The Bone Research Society, melakukan penelitian baru mutakhir untuk mendiagnostik peringatan dini osteoporosis dengan alat scan absorptiometry X-ray energi ganda (DEXA), yang telah meningkatkan pengobatan dan prospek penderita osteoporosis.
Osteoporosis Tak Hanya Ancam Orang Tua
Osteoporosis yang diderita tiga juta orang di Inggris memang kerap dikaitkan dengan orang-orang berusia 70-an dan 80-an. Sayangnya, penyakit ini juga diderita orang-orang muda. Nikki Ralph, mantan model, tak menyadari dirinya memiliki osteoporosis hingga saat dia membungkuk (hendak menggendong bayinya) dan mendengar suara keras.
"Suara itu sangat keras hingga membangunkan suami saya yang sudah tidur," kata Ralph.
Dua minggu sebelumnya, Ralph mendengar suara yang sama di punggung bawah, diikuti dengan rasa linu. Namun karena ia berusia 40 tahun dan baru-baru memiliki bayi, Ralph berpikir ligamen nya mungkin sedang menyelaraskan diri. Ia merasa tak mungkin menderita osteoporosis karena dia 'terlalu muda'.
Suami Ralph berusaha membantunya, namun rasa nyeri itu tak kunjung pergi. Menduga sesuatu yang salah terjadi, dirinya berusaha berkonsultasi dengan dokter. Apalagi Ia pernah memiliki riwayat patah tulang dan ibunya pernah didiagnosa osteoporosis, sebuah predisposisi umum.
Apakah Osteoporosis Turun-temurun?
Kasus yang diderita Ralph mungkin saja diderita para wanita lain. Salah satunya
The Duchess of Cornwall (pelindung National Osteoporosis Society) yang berbicara secara terbuka tentang penyakit ‘penghancur’ yang menewaskan nenek dan ibunya, Rosalind Shand, hingga meninggal diusia 72 tahun dan kehilangan delapan inci (sekitar 20,3 cm) tinggi badannya.
"Delapan puluh persen dari kesehatan tulang, ditentukan oleh gen. Tetapi cara hidup kita juga penting," saran Hallmark.
Dr Kassim Javaid, dosen penyakit tulang metabolik di Universitas Oxford setuju, "Sebuah gen tunggal osteoporosis memang belum teridentifikasi. Akan tetapi jika ada anggota keluarga telah mengalami patah tulang pinggul, ini menggandakan risiko Anda menderita osteoporosis. Terlepas dari kepadatan tulang."
Makan Demi Kesehatan Tulang
Diet Anda dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap risiko osteoporosis, terutama saat tubuh masih berkembang.
"Selama masa kanak-kanak, remaja dan dewasa awal, kerangka berkembang sehingga penting untuk memelihara pola makan yang baik serta berolahraga demi tabungan tulang untuk kehidupan selanjutnya," kata Hallmark.
Kaum muda perlu menjaga benar-benar kesehatan karena kepadatan tulang mencapai pertumbuhan puncaknya selama pertengahan hingga akhir usia 20-an. Setelah usia 35 tahun, pengeroposan tulang meningkat secara bertahap, dan menjadi lebih cepat pada saat memasuki pasca-menopause.
Untuk menjaga kesehatan tulang, lakukan banyak latihan beban, makan seimbang, termasuk mengonsumsi sumber kalsium seperti mentega, susu dan keju. Selain itu, jaga kadar vitamin D dengan cukup paparan sinar matahari di pagi hari.
DEXA Scan
Jika Anda memiliki sejumlah faktor risiko termasuk riwayat keluarga dengan osteoporosis, indeks massa tubuh (BMI) rendah dan lain-lain, Anda dapat dirujuk untuk melakukan scan tulang. Pastikan untuk memberitahu dokter, jika Anda memiliki kerabat dekat dengan osteoporosis, atau jika Anda menderita patah tulang.
Anda mungkin akan dirujuk untuk scan absorptiometry X-ray energi ganda (DEXA), sebuah rontgen sinar- X yang bekerja pada kepadatan tulang dan mengukur jumlah kalsium dalam tulang.
Jika tulang Anda rapuh, dokter mungkin meresepkan bifosfonat (pengobatan untuk memperkuat tulang).
"Saya sempat berkeras meminta scan DEXA, dan akhirnya mengungkapkan saya menderita osteoporosis parah di pinggul dan tulang belakang," kata Ralph.
Apakah Anda beresiko?
Wanita Di atas 50 tahun: Ini merupakan faktor risiko utama, dimana sekitar setengah dari populasi berusia di atas 75 tahun menderita osteoporosis. "Satu dari dua wanita dan satu dari lima pria di atas usia lima puluh tahun di Inggris menderita patah tulang," kata Hallmark.
Menopause Dini: Penurunan kadar estrogen selama menopause menempatkan perempuan pada peningkatan risiko tinggi osteoporosis karena hormon wanita memberi perlindungan akan risiko tersebut selama belum menopause. Pergelangan tangan patah bisa menjadi tanda pertama Anda menderita osteoporosis.
Genetika: Ini juga penting karena sekitar 80 persen dari kesehatan tulang diwariskan dari orang tua.
Pola Makan dan Berat Badan: Memiliki berat badan rendah meningkatkan risiko osteoporosis, pikirkan jika Anda terlalu kurus. Mintalah dokter memeriksa BMI Anda apakah dalam level yang sehat. Pastikan juga diet Anda mengandung banyak makanan yang kaya kalsium, seperti sayuran berdaun hijau, susu, telur dan keju. Di sisi lain, hindari minum beralkohol dan merokok yang dapat menguras tubuh akan vitamin sehingga meningkatkan risiko osteoporosis.
Kekurangan Vitamin D: Cobalah Mengekspos kulit di bawah sinar matahari pagi untuk meningkatkan kadar vitamin D. Ini akan membantu melindungi tulang Anda
.