Anak Autis Autisma Disebabkan Ibu Flu Demam Saat Hamil - Sebuah penelitian baru-baru ini menyebutkan, anak-anak yang terlahir dari ibu yang menderita flu selama kehamilan atau demam lebih dari seminggu, berisiko sedikit lebih tinggi untuk autisma.
"Temuan kami ini khusus untuk tujuan penelitian, tetapi bukan peringatan bagi wanita yang sedang hamil," kata sang peneliti
Hjordis OSK Atladottir, MD, PhD, dari University of Aarhus, Denmark.
Atladottir juga menekankan, sekitar 98% wanita dalam penelitiannya memang adalah wanita hamil dengan influenza atau demam, serta mendapatkan pengobatan antibiotik selama kehamilan. Namun responden tidak memiliki anak dengan autisma sebelumnya. Penelitian ini kemudian diterbitan dalam jurnal
Pediatrics, berikut pula data anak-anak yang terlahir di Denmark antara tahun 1997 hingga 2002 dimana mereka juga didiagnosis menderita gangguan spektrum autisma.
Flu, Demam, dan Autisma
Pasca melahirkan, para ibu ditanya mengenai penyakit, demam, dan penggunaan antibiotik yang dialami selama hamil.
Kendati tidak ada bukti peningkatan risiko autisma anak-anak yang lahir dari ibu penderita pilek, infeksi sinus, serta infeksi saluran kemih dan kelamin selama kehamilan, peneliti tetap menguji beberapa hal berkait dengan risiko autisma.
“Hal ini patut diyakinkan karena beberapa dari infeksi tersebut adalah penyakit paling umum di kalangan wanita hamil,” ungkap Atladottir.
Peneliti kemudian berasumsi, ibu dengan infeksi flu selama kehamilan memiliki risiko hingga 2 kali lipat memiliki anak terdiagnosis gangguan spektrum autisma sebelum usia 3 tahun. Sedangkan ibu yang menderita demam selama lebih dari seminggu saat hamil, memiliki risiko autisma pada anak hingga 3 kali lipat.
“Namun, mengesampingkan peningkatan ini, secara keseluruhan risiko autisma masih tetap rendah,” ujar Atladottir.
Apakah Infeksi Alter Otak Janin?
“Penelitian terhadap hewan menunjukkan, hewan betina yang melawan infeksi selama kehamilan dapat mempengaruhi otak janin yang berkembang dalam rahim,” ujar
Coleen Boyle, PhD, peneliti lain yang mengarahkan Pusat CDC Nasional pada Cacat Lahir dan Cacat Perkembangan.
Sayangnya Boyle mengatakan, tidak jelas apakah paparan infeksi atau demam juga berperan dalam risiko autisma tersebut. Selain itu, flu pada wanita hamil juga berpeluang berkembang menjadi penyakit yang lebih berat ketimbang pada wanita yang tidak hamil.
Inilah mengapa CDC dan Kongres Obstetri dan Ginekologi Amerika menyarankan wanita yang berencana hamil, lebih waspada dengan melakukan suntikan flu selama musim flu.
Tidak Ada Penyebab Tunggal Autisma
Seorang profesor Ilmu Kedokteran Anak
Susan L. Hyman, MD, dari University of Rochester Medical Center, mengatakan, kegiatan utama penelitian ini adalah pelaporan penyakit selama kehamilan dan bukan pemantauan anak yang dilahirkan selama tahun-tahun kemudian.
Menurut seorang dokter anak yang juga kepala Ilmu Kedokteran Anak Behavioral dan Perkembangan di Alexandra Cohen Children’s Medical Center, NY,
Andrew Adesman, MD, kendati peran genetika dalam autisma mulai dipahami, sebagian besar kontributor non-genetik autisma tetap menjadi misteri.
"Penting untuk mengetahui jika tidak ada penyebab tunggal dari autisma. Dan ada banyak penelitian lain yang berbeda fokus penelitian untuk dikejar, dan beberapa akan terbukti lebih berhasil daripada yang lain," pungkasnya
.